LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT dan BAHAN



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENGENALAN ALAT DAN BAHAYA K3

 Gambar


Disusun Oleh :
1.     Dinda Helma Saputry 46417963
2.     Najmi Farhah 47417004
3.     Shyntiya Ayu Lestari 47417028
4.     Warip 47417042


Dosen :
Inti Mulyo Arti, STP., MSc.



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2018



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Alat adalah sesuatu yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, parabot, yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan. Fungsi alat sangat penting dalam  praktikum  karena ada bahan bahan yang berbahaya yang pada dasarnya tidak dapat disentuh dengan tangan secara langsung.
Pengenalan alat-alat praktikum sangat penting dilakukan guna kelancaran dan  keselamatan kerja dalam melakukan kegiatan praktikum. Setiap alat-alat laboratorium mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda. Alat-alat laboratorium dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan sesuai dengan fungsi dan prosedurnya dengan baik hingga kesalahan yang terjadi dapat dihindari.
Kesalahan dalam praktikum dapat dilakukan oleh praktikan, untuk itu keselamatan kerja di laboratorium harus di perhatikan. Praktikan harus mengetahui bahan kimia yang dapat menimbulkan resiko bahaya tinggi. Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat-alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil praktikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

1.2. Tujuan
-        Mampu mengidentifikasi beberapa macam alat dan menggunakan dengan benar.
-        Mengenalkan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium.
-        Mampu menggunakan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium dengan benar.




BAB II
DASAR TEORI
Ilmu kimia adalah salah satu  ilmu yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengalaman di laboratorium, sehingga merupakan hal yang penting bagi setiap Praktikan untuk mengetahui dan  memahami praktik-praktik di laboratorium serta dapat menggunakan alat-alat praktikum secara benar.
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian Praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien.
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang-ulang. Contoh alat laboratorium kimia : pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur dan lain sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama. Sebelum memulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua pelaratan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium.
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu,  perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud. Mengenal alat dan bahan kimia serta cara pemakaiannya hal yang sangat penting dalam praktikum. Banyak bahan kimia yang harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya berbahaya dan beracun. Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu relatif lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai



BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1   Alat
Alat-alat laboratorium
      1.     Erlemenyer
 
5.     Corong bucher
9. Gelas Ukur

2.     Labu destilasi
6.     Buret 

10. Kondensor


3.     Gelas Beker


7.     Corong Pisah
 

11. Filler(Karet Penghisap)
 

4.     Corong Gelas
 

8.     Labu Ukur Leher Panjang


12. Pipet Ukur

 

13. Pipet Volume


   18. kawat Nikrom



  23. Hot Hands


  14. Pipet Petes


  19. Pipet Kapiler


  24. Klem dan Statif

  15. Pengaduk


  20. Desikator

  25. Ring


  16. Tabung Reaksi


 21. Indikator Universal


  26. Clay Triangle


 17. Spatula


 22. Gelas Arloji


  27. Termometer



   28. Pemanas Spiritus


    30. Hot Plate


  32. Lumpang dan Alu


  29. Pembakar Bunsen


  31. Plat Tetes


  33. Rak Tabung Reaksi


3.1.2       Bahan
Bahan kimia berbahaya
Bahan kimia tidak berbahaya
Ø  HN (Asam Nitrat )
Ø  S (Asam Sulfat )
Ø   (Asam Klorida)
Ø  Hg (Air Raksa)
Ø  MgC (Magnesium Klorida)
Ø  S (Asam Sulfida)
Ø   ( Asal Florida)
Ø  NaOH ( Natrium Hidroksida)
Ø  HgO (Marcury Oside)
Ø  N (Amoniak)


Ø  NaHC( Natrium Bikarbonat)
Ø  C (Lodoform)
Ø  NaCI (Natrium Klorida)
Ø  FeC (Feri Klorida)
Ø  KC (Kalium Klorat)
Ø   (Lodium)
Ø  CCH ( Asam Asetat)
Ø   ( Asam Fumarat)
Ø   ( Kapur Tohor)
Ø  K ( Kalium Superoksida)



3.3 Skema percobaan
            Metode yang dilakukan dalam melakukan praktikum ini adalah dengan cara mengamati secara langsung alat dan bahan yang kemudian mengenali fungsi dan struktur dari alatdan bahan tersebut serta Pengenalan Budaya Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Laboratorium
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil
No
Nama Alat
Gambar
Fungsi
1.
Erlenmeyer





Tempat membuat larutan.
2.
Labu Destilasi





Untuk destilasi larutan.
3.
Gelas Beker


Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.
4.
Corong Gelas


untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
5.
Corong Bucher

Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
6.
Buret

untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.

7.
Corong Pisah

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.
Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.



8.
Labu Ukur

Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
9.
Gelas Ukur

Untuk mengukur volume larutan.
10.
Kondensor

Untuk destilasi larutan.
Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang atas tempat air keluar.
11.
Filler (karet pengisap)

digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya dipasang pada pangkal pipet
12.
Pipet Ukur

Untuk mengukur volume larutan
13.
Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
14.
Pipet Tetes

Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.



15,
Pengaduk

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
16.
Tabung reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
17.
Spatula

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.
18.
Kawat Nikrom

untuk uji nyala dari beberapa zat.
19.
Pipa kapiler atau kaca kapiler

Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
20.
Desikator 

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
21.
Indikator universal

Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.
22.
Gelas arloji

Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia, untuk menimbang bahan-bahan kimia ,untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
23.
Hot hands

Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.

24.
Klem dan statif

Sebagai penjepit, misalnya:
• Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
• Menjepit buret dalam proses titrasi
• Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
25.
Ring 

Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyaringan.
26.
Clay Triangle


Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
27.
Termometer
Untuk mengukur panas dinginnya suatu benda.
28.
Pemanas spiritus


Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
29.
Pemanas atau pembakar bunsen


Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
30.
Hot Plate


Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
31.
Plat tetes

Untuk menguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan
32.
Lumpang dan Alu

Untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau kristal.
33.
Rak tabung reaksi

Sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.
34.
Penjepit Tabung Reaksi

Digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan

4.2  Pembahasan
Alat
1)     Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari  nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml, 3000ml, 4000ml, 5000ml. Dalam laboratorium mikrobiologi alat lab ini digunakan untuk membantu proses pembiakan mikroba.
2)     Labu destilasi
Fungsi destilasi atau penyulingan adalah memisahkan suatu larutan ke dalam masing masing komponennya. Bisa juga didefinisikan sebagai suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan dan volatilitas atau kemudahan menguap. Labu destilas digunakan untuk menampung zat-zat, utamanya zat yang memiliki titik lebih tinggi ketika proses destilasi. Alat yang ada di laboratorium kimia ini mempunyai pipa yang mengarah kesisi. Pipa tersebut nantinya disambungkan pada gelas pendingin pada saat digunakan untuk destilasi.
3)     Gelas beaker
Gelas yang sering disebut gelas piala  dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium yang berfungsi sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup.Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 150ml, 250ml, 400ml, 500ml, 600ml, 1000ml, 2000ml, 3000ml, 5000ml. Gelas beaker terbuat dari kaca berbahan borosilikat atau plastik.
4)     Corong gelas
Corong ini berfungsi   Sebagai alat memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain dan tempat kertas saring yang digunakan untuk membuat campuran ke dalam tabung yang mulutnya kecil. Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi. Seperti namanya alat ini terbuat dari kaca dan memiliki beberapa ukuran diantaranya 25mm, 50mm, 75mm, 100mm, 150mm.
5)     Corong bucher
Corong bucher adalah peralatan laboratorium kimia yang digunakakan untuk penyaring dengan dipasangkan pada labu penyaring dan pompa penghisap (vacuum pump). Corong  Buchner dapat menyaring dengan cepat dibandingkan dengan corong gelas. Corong Buchner memiliki alas dalam datar dan terdapat pori-pori. Pada saat akan melakukan penyaringan maka pada permukaan alas dalam ini diberi kertas saring yang sudah dipotong berbentuk bulat seperti alas tersebut.
6)     Buret
Buret adalah peralatan gelas yang bentuknya silidris memanjang yang mempunyai skala mm pada bagian luarnya dan terdapat kran pada sisi bawahnya. Buret sering digunakan pada titrasi asam basa. Buret digunakan untuk menambahkan larutan pereaksi di mana volume penambahan harus diketahui/dicatat.Kapasitas buret yang tersedia adalah:
·  ukuran 10 ml dengan sub skala 0,05 ml
·  ukuran 25 ml dengan sub skala 0,1 ml
·  ukuran  50 ml dengan sub skala 0,1 ml
·  ukuran 100 ml dengan sub skala 0,2 ml
7)     Corong Pisah
Peralatan laboratorium berbentuk kerucut dengan tutup setengah bola ini biasanya digunakan dalam proses ekstraksi cair. Yaitu proses memisahkankomponen-komponen fase pelarut dengan densitas yang berbeda. Corong pisah atau corong pemisah memiliki bagian penyumbat di atasnya dan keran dibawahnya. Alat lab kimia ini dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan kerannya terbuat dari teflon ataupun kaca.ukurannya terdiri dari 125ml, 250ml, 500ml, 1000ml.
8)     Labu ukur
Labu ukur atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.Keakuratan yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat  tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 200ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml. Umumnya, labu ukur ini berwarna transparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan. Namun, ada pula yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan reaksi kimia, seperti bahan polietilen.
9)     Gelas ukur
Gelas ukur berbentuk pipa yang terbuat dari kaca dan/ plastic yang mempunyai kaki/dudukan sehingga dapat ditegakkan. Pada bagian atas gelas ukur terdapat bibir tuang yang berfungsi untuk menuangkan cairan atau larutan sedangkan bagian badan tabung terdapat skala ukur. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur suatu cairan dan/ larutan dengan volume tertentu yang tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi.Gelas ukur mempunyai beberapa kapasitas mulai dari ukuran 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 200ml.
10) Kondensor
Condesor adalah alat laboratorium yang memiliki fungsi untuk mendinginkan cairan panas dan mengembunkan uap. Alat ini memiliki beragam jenis bentuk, dengan di antaranya adalah condesorgraham, Vigreux kolom, condesor dimroth (spiral), condesor Liebig (lurus), dan condesor Allihn (bulat).
11) Filler (karet pengisap)
Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya dipasang pada pangkal pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang resistan terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan tidak mudah rusak.
12) Pipet Ukur
Fungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan volume. Pada pipet ini juga terdapat skala yang menunjukan volume tersebut. Ukuran volume terbesat pipet ukur sendiri adalah 50 ml.
13) Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik
Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume memiliki ukuran yang lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah ke wadah. Peralatan laboratorium ini merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi. Pipet volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya. Fungsinya adalah untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut. Pipet ini terbuat dari Kaca boroksilikat dan memiliki ukuran mulai dari 1ml, 2ml, 5ml, 10ml, 20ml, 25ml, 50ml, 100ml.
14) Pipet Tetes
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya. Alat ukur ini terbuat dari Kaca jenis soda kapur dan karet dengan ukuran Panjang 150mm dan 1cm 20 tetes.
15) Pengaduk
Pengaduk digunakan untuk mencampur cairan dengan bahan kimia untuk keperluan praktek di laboratorium. Batang pengaduk umumnya terbuat dari kaca pejal, borosilikat (pyrex). Ukurannya hampir sama dengan sedotan minuman. Namun sedikit pandang dengan ujung membulat. Selain untuk mencampur larutan. Fungsi batang pengaduk juga adalah untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulsi pada suatu ekstraksi.
16) Tabung reaksi
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi  tersedia dalam berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm. Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur, menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau padat, utamanya untuk uji kualitatif.  Selain berukuran kecil ada juga Tabung reaksi yang memiliki ukuran besar. Alat tersebut dinamakan “Labu didih”.
17) Spatula
Mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan atau butiran halus danuntukmengambilzat yang tidakbereaksidenganbesi.biasanya spatula terbuat dari plastik atau alumunium.
18) Kawat Nikrom
Fungsi kawat krom adalah untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.
19) Pipa kapiler atau kaca kapilerUntuk mengalirkan gas ketempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat. Dalam pemilihannya, banyak kombinasi panjang dengan diameter pipa kapiler ini. Diameter berkisar antara 0,8 mm-2,0 mm dengan panjang kurang lebih 1 meter.
20) Desikator 
Desikator merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan di laboratorium kimia anorganik.Desikator berfungsi untuk melakukan pengeringan bahan kimia dengan menggunakan zat higroskopis (zat yang dapat menyerap uap air dari udara). Tempat bagian bawah digunakan untuk meletakkan zat higroskopis tersebut. Desikator terbuat dari kaca dan memiliki ukuran mulai dari 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml.
21) Indikator universal
Alat ini berfungsi untuk mengukur pH auatu larutan, juga dapat digunakan sebagai voltmeter untuk tekanan rendah.
22) Gelas arloji
Gelas berbentuk bundar dengan beragam diameter ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan)Sebagai tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator, Sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses pengamatan dan Sebagai tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang. Alat laboratorium ini terbuat dari Kaca jenis soda kapur dan memiliki ukuran 3,5mm, 5mm, 7,5ml, 10ml
23) Hot hands
Hot hands berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
24) Klem dan statif
Statifterbuatdaribesiataubaja dan klem dari alumuniumataubesi. Statif berfungsi untuk menegakan buret, corong pisah, dan peralatan  lainnya sedangkan klem berfungsi untuk memegang ataumenjepit buret corongdanperalatanlainnya.alat ini memliki ukuran diameter klem10 mm dan panjang statif 60cm
25) Ring 
Ring berfungsi untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyaringan.
26) Kaki tiga
Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang memiliki fungsi sebagai penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.kaki tiga biasanya terbuat dari besi dan memiliki ukuran diameter 13cm serta tinggi 15cm.
27) Termometer
Alat ini berfungsi untuk mengukur panas dinginnya suatu benda. Termometer biasanya berbahan kaca jenis soda kapur dandalamnyaberisiraksaatau alcohol.
28) Pemanas spiritus
Fungsi pemanas spiritus adalah untuk memanasi larutan atau membakar zat proses percobaan kimia.
29) Pemanas atau pembakar bunsen
Pembakar bunsen diambil dari nama Robert Bunsen. Fungsi pembakar bunsen adalah untuk pemanasan, pembakaran dan sterilisasi jarum osi atau lainnya. Pembakar bunsen menghasilkan nyala api gas tunggal terbuka. dan secara maan membakar gas yang mudah terbakar seperti  gas alam dan bahan bakar gas cair semisal, propana dan butana atau campuran keduanya.
30) Hot plate
Hot plate berfungsi untuk memanaskan suatu larutan dalam jumlah besar dan untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.

31) Plat tetes
Fungsi Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan . Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.
32) Lumpang dan alu
Fungsi alat laboratorium ini adalah untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau kristal.Dalam laboratorium biologi mortar dan alu ini juga digunakan untuk menghancurkan atau menghaluskan bahan – bahan praktek seperti daun, biji-bijian, akar, protein, DNA, RNA dll. Perlu diketahui juga, Mortal (lumpang) adalah bagian wadah sedangkan pestle (alu) adalah bagian batang yang kita pegang.
33) Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia mempunyai 12 lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung reaksi. Ukuran rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan.secara ringkas rak tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.
34) Penjepit tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring dan benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut panas.
Pengenalan Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium
Keterampilan bekerja di Laboratorium maupun dunia kerja dapat diperoleh melalui kegiatan praktikum. Disamping itu ada kemungkinan  bahaya yang terjadi di laboratorium seperti adanya bahan kimia yang karinogenik, bhaya kebakaran, keracunan, sengatan listrik dalam penggunaan alat listrik(kompor, oven, dll). Disamping itu orang yang bekerja di laboratorium dihadapkan pada resiko yang cukup besar, yang disebabkan karena dalam setiap percobaan digunakan:
1.     Bahan kimia yang mempunyai sifat mudah meledak, terbakar, korosif, karsinogenik dan beracun
2.     Alat gelas yang mudah pecah dan mengenai tubuh.
3.     Alat listrik seperti kompor listrik yang dapat menyebabkan snegatan listrik.
4.     Penggunaan bahan-bahan yang bersuhu tinggi.
Untuk mencegah terjadi kecelakaan , ada hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya:
1. Tahap persiapan
·  Mengetahui secara pasti (tepat dan akurat) apa yang akan dikerjakan pada acara praktikum, dengan mambaca petunjuk praktikum, mengetahui tujuan dan cara kerja serta bagaimana data percobaan akan diperoleh, mengetahui hal-hal atau tindakan yang harus dihindarkan, misalnya menjauhkan bahan yang mudah terbakar dengan sumber api, membuang sampah dan limbah praktikum pada tempat yang telah ditentukan dan sebagainya.
·  Mengetahui sifat-sifat bahan yang akan digunakan apakah bersifat mudah terbakar, bersifat racun, karsinogenik atau membahayakan dan sebagainya, sehingga dapat terhindar dari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan kimia yang digunakan.
·  Mengetahui alat dan bagaimana merangkai alat serta cara kerja alat yang akan digunakan.
·  Mempersiapkan peralatan pelindung tubuh seperti, jas laboratorium berwarna putih lengan panjang, kacamata gogle, sarung tangan karet, sepatu, masker, dan sebagainya sesuai kebutuhan praktikum.
2. Tahap pelaksanaan
·  Mengenakan peralatan pelindung tubuh dengan baik.
·  Mengambil dan memeriksa peralatan dan bahan yang akan digunakan.
·  Merangkai alat yang digunakan dengan tepat, dan mengambil bahan kimia secukupnya. Penggunaan bahan kimia Jangan sampai berlebihan karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
·  Membuang sisa percobaan pada tempatnya sesuai dengan sifat sisa bahan yang digunakan.
·  Bekerja dengan tertib, tenang dan tekun, catat data-data yang diperlukan.
3. Tahap pasca pelaksanaan
·  Kembalikan peralatan dan bahan yang digunakan sesuai posisi semula.
·  Hindarkan bahaya yang mungkin terjadi dengan mematikan peralatan listrik, kran air, menutup tempat bahan kimia dengan rapat (dengan tutupnya semula).
·  Bersihkan tempat atau meja dimana kalian bekerja.
·  Keluarlah dari laboratorium dengan tertib.
Pengenalan sifat bahan berdasarkan kode gambar yang ada pada kemasan bahan kimia

Nama dan Simbol
Kode
Keterangan
Toxic(beracun )



T
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.

Very toxic (sangat beracun)


T+
Bahan ini dapat menyebabkan kematian atau dakit serius bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, pencernaan atau melalui kulit





Explosive (bersifat mudah meledak)

E
Bahan ini mudah meledak dengan adanya panas,percikan bunga api,guncangan atau gesekan.







Corrosive (korosif) 

C
Bahan ini dapat merusak jaringan hidup,menyebabkan iritasi kulit dan gatal.


Oxidizing(pengoksidasi)




O

Bahan ini dapat menyebabkan kebakaran. Bahan ini menghasilkan panas jika kontak dengan bahan organik,bahan pereduksi dan roduktor.




Harmful (berbahaya)

Xn
Bahan ini menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir dan mengganggu pernapasan.




Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)


F
Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas  dengan udara dapat membentuk  suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.





Flammable (mudah terbakar)



                -
Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api.




Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)





-
Merupakan bahan peledak basah, Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari udara), Padatan yang
mudah sekali terbakar.
Irritant (menyebabkan iritasi)

Xi
Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
Dengerous For the Environment (Bahan berbahaya bagi lingkungan)


N
Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.
Tindakan :Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh :Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin.

Flammable Liquid (Cairan yang mudah terbakar)

-
Hindari kontak dengan benda yang berpotensi mengeluarkan panas atau api.
Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.



Flammable Gas (Gas mudah terbakar )

-

Simbol pengaman yang digunakan untuk transportasi atau penyimpanan gas yang mudah terbakar






Non flammable gas  
(Non mudah terbakar gas  )



-
Simbol pengaman yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar. Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.

Spontaneously Combustible (Secara spontan mudah terbakar )


-
Material yang dapat secara spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber panas atau sumber api.
Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.

Dangerous when wet
(Berbahaya saat basah )


-
Material yang bereaksi cukup keras dengan air. Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.





Oxidizer



-
Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak dengan material lain yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
Organic Peroxide 
(Peroksida organic) 



-

Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide, Dicetyl perdicarbonate.
Poison

-
Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.

Poisonous Gas  (Gas Beracun)


-
Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.

Inhalation Hazard

-
Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau pernapasan.
Tindakan : Jangan dihirup.

Infection Substance

-
Bahan yang mengandung organism penyebab penyakit.
Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan.
Radioactive

-


Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari material lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.

Marine Pollutant (Polutan Kelautan)

-
Polutan laut – tidak membuang dalam sistem saluran pembuangan.


Stow away from foodstuffs (Menyelundup jauh dari bahan makanan)


-
Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines.

Miscellaneous danger(Miscellaneous bahaya)

-
Catch-semua simbol untuk semua bahaya lainnya (biasanya ditentukan dalam ruang). 



BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Menurut pendapat Praktikan berdasarkan pembahasan dan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa praktikan telah mengetahui nama alat-alat laboratorium, fungsi dan cara menggunakan alat-alat laboratorium serta praktikan telah mengetahui jenis dan sifat dari suatu zat kimia. Selain itu Praktikan  telah  mengetahui prosedur yang harus dilakukan agar keselamatan dalam kerja terjaga.
5.2  Saran
Dalam melakukan praktikum pengenalan alat laboratorium dan keselamatan kerja diharapkan praktikan mengetahui fungsi dan cara menggunakan alat didalam Laboratorium karena hal ini sangat penting. Begitu juga dalam hal mengetahui zat kimia dan tahap keselamatan kerja untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam melakukan praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan senantiasa untuk  merawat alat-alat tersebut, agar alat-alat laboratorium bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama.


DAFTAR PUSTAKA
Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara. hlm 325 dan 331
Koesmadja. 2006.Kimia Dasar. Jakarta:Erlangga
Safrizal,R.2015.Mengenal Jenis dan Fungsi Peralatan Gelas pada Laboratorium Kimia
( bagian I) [internet]. Diakses pada 25 Desember 2017. Tersedia pada: http://www.jejaringkimia.web.id/2015/12/mengenal-jenis-dan-fungsi-peralatan.html



Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KOLOID dan SUSPENSI