LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT dan BAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENGENALAN ALAT DAN BAHAYA K3
Disusun
Oleh :
1. Dinda
Helma Saputry 46417963
2. Najmi
Farhah 47417004
3. Shyntiya
Ayu Lestari 47417028
4. Warip
47417042
Dosen
:
Inti
Mulyo Arti, STP., MSc.
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Alat adalah sesuatu
yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, parabot, yang dipakai untuk
mencapai suatu tujuan. Fungsi alat sangat penting dalam praktikum karena ada bahan bahan yang berbahaya yang
pada dasarnya tidak dapat disentuh dengan tangan secara langsung.
Pengenalan alat-alat
praktikum sangat penting dilakukan guna kelancaran dan keselamatan kerja dalam melakukan kegiatan
praktikum. Setiap alat-alat laboratorium mempunyai fungsi atau kegunaan yang
berbeda-beda. Alat-alat laboratorium dapat berbahaya jika terjadi kesalahan
dalam prosedur pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat
laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan sesuai dengan
fungsi dan prosedurnya dengan baik hingga kesalahan yang terjadi dapat
dihindari.
Kesalahan dalam
praktikum dapat dilakukan oleh praktikan, untuk itu keselamatan kerja di
laboratorium harus di perhatikan. Praktikan harus mengetahui bahan kimia yang
dapat menimbulkan resiko bahaya tinggi. Hal yang harus diperhatikan adalah
kebersihan dari alat-alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu
hasil praktikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
1.2.
Tujuan
-
Mampu mengidentifikasi beberapa macam
alat dan menggunakan dengan benar.
-
Mengenalkan peralatan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium.
-
Mampu menggunakan peralatan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium dengan benar.
BAB
II
DASAR
TEORI
Ilmu kimia
adalah salah satu ilmu yang didasarkan
pada hasil percobaan dan pengalaman di laboratorium, sehingga merupakan hal yang
penting bagi setiap Praktikan untuk mengetahui dan memahami praktik-praktik di laboratorium serta
dapat menggunakan alat-alat praktikum secara benar.
Ada beberapa
faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium,
yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian Praktikan dalam
melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat
yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap
kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya.
Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan,
dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien.
Alat
laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang-ulang. Contoh alat
laboratorium kimia : pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur
dan lain sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam
praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam kebakaran dan
kotak Pertolongan Pertama. Sebelum
memulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan
memahami cara penggunaan semua pelaratan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium.
Alat
adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas,
perabot, yang dipakai untuk mencapai
maksud. Mengenal alat dan bahan kimia
serta cara pemakaiannya hal yang sangat penting dalam praktikum. Banyak bahan
kimia yang harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya berbahaya dan
beracun. Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan karena tidak mungkin
semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk
memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan dalam
waktu relatif lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan
penyimpanan yang memadai
BAB
III
METODE
PELAKSANAAN
3.1.
Alat dan Bahan
3.1.1
Alat
Alat-alat laboratorium
|
||
|
|
|
2.
Labu destilasi
|
||
7.
Corong Pisah
|
11. Filler(Karet Penghisap)
|
|
14. Pipet Petes
|
||
3.1.2 Bahan
Bahan kimia
berbahaya
|
Bahan kimia
tidak berbahaya
|
Ø HN (Asam Nitrat )
Ø S (Asam Sulfat )
Ø (Asam Klorida)
Ø Hg (Air
Raksa)
Ø MgC (Magnesium Klorida)
Ø S (Asam Sulfida)
Ø ( Asal Florida)
Ø NaOH (
Natrium Hidroksida)
Ø HgO
(Marcury Oside)
Ø N (Amoniak)
|
Ø NaHC( Natrium Bikarbonat)
Ø C (Lodoform)
Ø NaCI
(Natrium Klorida)
Ø FeC (Feri Klorida)
Ø KC (Kalium Klorat)
Ø (Lodium)
Ø CCH ( Asam Asetat)
Ø ( Asam Fumarat)
Ø ( Kapur Tohor)
Ø K ( Kalium Superoksida)
|
3.3 Skema percobaan
Metode
yang dilakukan dalam melakukan praktikum ini adalah dengan cara mengamati
secara langsung alat dan bahan yang kemudian mengenali fungsi dan struktur dari
alatdan bahan tersebut serta Pengenalan Budaya Kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) di Laboratorium
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Alat
1)
Erlenmeyer
Erlenmeyer
adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut
dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari
nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.Fungsi
labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya
erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan.
Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 500ml,
1000ml, 2000ml, 3000ml, 4000ml, 5000ml. Dalam laboratorium mikrobiologi alat
lab ini digunakan untuk membantu proses pembiakan mikroba.
2)
Labu destilasi
Fungsi
destilasi atau penyulingan adalah memisahkan suatu larutan ke dalam masing
masing komponennya. Bisa juga didefinisikan sebagai suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan dan volatilitas atau kemudahan
menguap. Labu destilas digunakan untuk menampung zat-zat, utamanya zat yang
memiliki titik lebih tinggi ketika proses destilasi. Alat yang ada di
laboratorium kimia ini mempunyai pipa yang mengarah kesisi. Pipa tersebut
nantinya disambungkan pada gelas pendingin pada saat digunakan untuk destilasi.
3)
Gelas beaker
Gelas
yang sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat
laboratorium yang berfungsi sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan
alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang
terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau hilangnya
cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai
penutup.Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 5ml, 10ml, 25ml,
50ml, 100ml, 150ml, 250ml, 400ml, 500ml, 600ml, 1000ml, 2000ml, 3000ml, 5000ml.
Gelas beaker terbuat dari kaca berbahan borosilikat atau plastik.
4)
Corong gelas
Corong
ini berfungsi Sebagai alat memasukan atau memindah larutan dari
satu tempat ke tempat lain dan tempat kertas saring yang digunakan untuk
membuat campuran ke dalam tabung yang mulutnya kecil. Untuk menyaring campuran
kimia dengan gravitasi. Seperti namanya alat ini terbuat dari kaca dan memiliki
beberapa ukuran diantaranya 25mm, 50mm, 75mm, 100mm, 150mm.
5)
Corong bucher
Corong
bucher adalah peralatan laboratorium kimia yang digunakakan untuk penyaring
dengan dipasangkan pada labu penyaring dan pompa penghisap (vacuum pump).
Corong Buchner dapat menyaring dengan cepat dibandingkan dengan corong
gelas. Corong Buchner memiliki alas dalam datar dan terdapat pori-pori.
Pada saat akan melakukan penyaringan maka pada permukaan alas dalam ini diberi
kertas saring yang sudah dipotong berbentuk bulat seperti alas tersebut.
6)
Buret
Buret
adalah peralatan gelas yang bentuknya silidris memanjang yang mempunyai skala
mm pada bagian luarnya dan terdapat kran pada sisi bawahnya. Buret sering
digunakan pada titrasi asam basa. Buret digunakan untuk menambahkan larutan
pereaksi di mana volume penambahan harus diketahui/dicatat.Kapasitas buret yang
tersedia adalah:
· ukuran
10 ml dengan sub skala 0,05 ml
· ukuran
25 ml dengan sub skala 0,1 ml
· ukuran
50 ml dengan sub skala 0,1 ml
· ukuran
100 ml dengan sub skala 0,2 ml
7) Corong
Pisah
Peralatan
laboratorium berbentuk kerucut dengan tutup setengah bola ini biasanya
digunakan dalam proses ekstraksi cair. Yaitu proses memisahkankomponen-komponen
fase pelarut dengan densitas yang berbeda. Corong pisah atau corong pemisah
memiliki bagian penyumbat di atasnya dan keran dibawahnya. Alat lab kimia ini
dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan kerannya terbuat dari teflon
ataupun kaca.ukurannya terdiri dari 125ml, 250ml, 500ml, 1000ml.
8) Labu
ukur
Labu
ukur atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk
mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari
kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia
analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.Keakuratan yang
tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran
gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga
terdapat tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 5ml, 10ml,
25ml, 50ml, 100ml, 200ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml. Umumnya, labu ukur ini
berwarna transparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan. Namun, ada pula
yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan
dan reaksi kimia, seperti bahan polietilen.
9) Gelas
ukur
Gelas
ukur berbentuk pipa yang terbuat dari kaca dan/ plastic yang mempunyai
kaki/dudukan sehingga dapat ditegakkan. Pada bagian atas gelas ukur terdapat
bibir tuang yang berfungsi untuk menuangkan cairan atau larutan sedangkan
bagian badan tabung terdapat skala ukur. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur
suatu cairan dan/ larutan dengan volume tertentu yang tidak memerlukan
ketelitian tingkat tinggi.Gelas ukur mempunyai beberapa kapasitas mulai dari
ukuran 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 200ml.
10) Kondensor
Condesor adalah
alat laboratorium yang memiliki fungsi untuk mendinginkan cairan panas dan
mengembunkan uap. Alat ini memiliki beragam jenis bentuk, dengan di antaranya
adalah condesorgraham, Vigreux kolom, condesor dimroth (spiral),
condesor Liebig (lurus), dan condesor Allihn (bulat).
11)
Filler (karet pengisap)
Filler
adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya dipasang pada
pangkal pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang resistan
terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan tidak mudah rusak.
12)
Pipet Ukur
Fungsi
Pipet ukur adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan
volume. Pada pipet ini juga terdapat skala yang menunjukan volume tersebut.
Ukuran volume terbesat pipet ukur sendiri adalah 50 ml.
13)
Pipet volume atau pipet gondok atau
volumetrik
Pipet
gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume memiliki
ukuran yang lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah ke wadah.
Peralatan laboratorium ini merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat
ketelitian tinggi. Pipet volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya.
Fungsinya adalah untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai
dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut. Pipet ini
terbuat dari Kaca boroksilikat dan memiliki ukuran mulai dari 1ml, 2ml, 5ml, 10ml,
20ml, 25ml, 50ml, 100ml.
14) Pipet
Tetes
Pipet
digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini terdiri
dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda.
Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam
jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari
pipet ini yang berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.
Alat ukur ini terbuat dari Kaca jenis soda kapur dan karet dengan ukuran Panjang
150mm dan 1cm 20 tetes.
15) Pengaduk
Pengaduk
digunakan untuk mencampur cairan dengan bahan kimia untuk keperluan praktek di
laboratorium. Batang pengaduk umumnya terbuat dari kaca pejal,
borosilikat (pyrex). Ukurannya hampir sama dengan sedotan minuman. Namun
sedikit pandang dengan ujung membulat. Selain untuk mencampur larutan. Fungsi
batang pengaduk juga adalah untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi
kristalisasi dan memecahkan emulsi pada suatu ekstraksi.
16) Tabung
reaksi
Tabung
reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya
kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia dalam
berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-20
dengan panjang 50-200 mm. Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur,
menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau padat, utamanya untuk uji
kualitatif. Selain berukuran kecil ada juga Tabung reaksi yang memiliki
ukuran besar. Alat tersebut dinamakan “Labu didih”.
17) Spatula
Mengambil
bahan kimia yang berbentuk padatan atau butiran halus danuntukmengambilzat yang
tidakbereaksidenganbesi.biasanya spatula terbuat dari plastik atau alumunium.
18)
Kawat Nikrom
Fungsi
kawat krom adalah untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.
19)
Pipa kapiler atau kaca kapilerUntuk
mengalirkan gas ketempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik
lebur suatu zat. Dalam pemilihannya, banyak kombinasi panjang dengan diameter
pipa kapiler ini. Diameter berkisar antara 0,8 mm-2,0 mm dengan panjang kurang
lebih 1 meter.
20)
Desikator
Desikator
merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan di laboratorium kimia
anorganik.Desikator berfungsi untuk melakukan pengeringan bahan kimia dengan
menggunakan zat higroskopis (zat yang dapat menyerap uap air dari udara).
Tempat bagian bawah digunakan untuk meletakkan zat higroskopis tersebut.
Desikator terbuat dari kaca dan memiliki ukuran mulai dari 250ml, 500ml,
1000ml, 2000ml.
21) Indikator
universal
Alat
ini berfungsi untuk mengukur pH auatu larutan, juga dapat digunakan sebagai
voltmeter untuk tekanan rendah.
22) Gelas
arloji
Gelas
berbentuk bundar dengan beragam diameter ini memiliki beberapa fungsi, di
antaranya Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel
(penguapan)Sebagai tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator, Sebagai
tempat benda yang tengah berada dalam proses pengamatan dan Sebagai tempat
untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang. Alat laboratorium ini terbuat dari
Kaca jenis soda kapur dan memiliki ukuran 3,5mm, 5mm, 7,5ml, 10ml
23) Hot
hands
Hot
hands berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
24) Klem
dan statif
Statifterbuatdaribesiataubaja
dan klem dari alumuniumataubesi. Statif berfungsi untuk menegakan buret, corong
pisah, dan peralatan lainnya sedangkan klem berfungsi untuk
memegang ataumenjepit buret corongdanperalatanlainnya.alat ini
memliki ukuran diameter klem10 mm dan panjang statif 60cm
25) Ring
26) Kaki
tiga
Kaki
tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang memiliki
fungsi sebagai penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan kawat
kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.kaki tiga biasanya terbuat dari besi
dan memiliki ukuran diameter 13cm serta tinggi 15cm.
27) Termometer
Alat
ini berfungsi untuk mengukur panas dinginnya suatu benda. Termometer biasanya
berbahan kaca jenis soda kapur dandalamnyaberisiraksaatau alcohol.
28) Pemanas
spiritus
Fungsi
pemanas spiritus adalah untuk memanasi larutan atau membakar zat proses
percobaan kimia.
29) Pemanas
atau pembakar bunsen
Pembakar
bunsen diambil dari nama Robert Bunsen. Fungsi pembakar bunsen adalah untuk
pemanasan, pembakaran dan sterilisasi jarum osi atau lainnya. Pembakar bunsen menghasilkan
nyala api gas tunggal terbuka. dan secara maan membakar gas yang mudah terbakar
seperti gas alam dan bahan bakar gas cair semisal, propana dan butana
atau campuran keduanya.
30) Hot
plate
Hot
plate berfungsi untuk memanaskan suatu larutan dalam jumlah besar dan untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
31) Plat
tetes
Fungsi
Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan
larutan . Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia
dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.
32) Lumpang
dan alu
Fungsi
alat laboratorium ini adalah untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan
atau zat yang masih bersifat padat atau kristal.Dalam laboratorium biologi
mortar dan alu ini juga digunakan untuk menghancurkan atau menghaluskan bahan –
bahan praktek seperti daun, biji-bijian, akar, protein, DNA, RNA dll. Perlu
diketahui juga, Mortal (lumpang) adalah bagian wadah sedangkan pestle (alu)
adalah bagian batang yang kita pegang.
33) Rak
tabung reaksi
Rak
tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia mempunyai 12
lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung reaksi. Ukuran rak
ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang kayu yang
berfungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan.secara ringkas rak tabung
reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga
tabung reaksi agar tidak berjamur.
34) Penjepit
tabung reaksi
Penjepit
tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung reaksi
disaat proses pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring
dan benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut panas.
Pengenalan Budaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium
Keterampilan
bekerja di Laboratorium maupun dunia kerja dapat diperoleh melalui kegiatan
praktikum. Disamping itu ada kemungkinan
bahaya yang terjadi di laboratorium seperti adanya bahan kimia yang
karinogenik, bhaya kebakaran, keracunan, sengatan listrik dalam penggunaan alat
listrik(kompor, oven, dll). Disamping itu orang yang bekerja di laboratorium
dihadapkan pada resiko yang cukup besar, yang disebabkan karena dalam setiap
percobaan digunakan:
1.
Bahan kimia yang mempunyai sifat mudah
meledak, terbakar, korosif, karsinogenik dan beracun
2.
Alat gelas yang mudah pecah dan mengenai
tubuh.
3.
Alat listrik seperti kompor listrik yang
dapat menyebabkan snegatan listrik.
4.
Penggunaan bahan-bahan yang bersuhu
tinggi.
Untuk
mencegah terjadi kecelakaan , ada hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya:
1.
Tahap persiapan
·
Mengetahui secara pasti (tepat dan
akurat) apa yang akan dikerjakan pada acara praktikum, dengan mambaca petunjuk
praktikum, mengetahui tujuan dan cara kerja serta bagaimana data percobaan akan
diperoleh, mengetahui hal-hal atau tindakan yang harus dihindarkan, misalnya
menjauhkan bahan yang mudah terbakar dengan sumber api, membuang sampah dan
limbah praktikum pada tempat yang telah ditentukan dan sebagainya.
·
Mengetahui sifat-sifat bahan yang akan
digunakan apakah bersifat mudah terbakar, bersifat racun, karsinogenik atau
membahayakan dan sebagainya, sehingga dapat terhindar dari potensi bahaya yang
dapat ditimbulkan dari bahan kimia yang digunakan.
·
Mengetahui alat dan bagaimana merangkai
alat serta cara kerja alat yang akan digunakan.
·
Mempersiapkan peralatan pelindung tubuh
seperti, jas laboratorium berwarna putih lengan panjang, kacamata gogle, sarung
tangan karet, sepatu, masker, dan sebagainya sesuai kebutuhan praktikum.
2.
Tahap pelaksanaan
·
Mengenakan peralatan pelindung tubuh
dengan baik.
·
Mengambil dan memeriksa peralatan dan
bahan yang akan digunakan.
·
Merangkai alat yang digunakan dengan
tepat, dan mengambil bahan kimia secukupnya. Penggunaan bahan kimia Jangan
sampai berlebihan karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
·
Membuang sisa percobaan pada tempatnya
sesuai dengan sifat sisa bahan yang digunakan.
·
Bekerja dengan tertib, tenang dan tekun,
catat data-data yang diperlukan.
3.
Tahap pasca pelaksanaan
·
Kembalikan peralatan dan bahan yang
digunakan sesuai posisi semula.
·
Hindarkan bahaya yang mungkin terjadi
dengan mematikan peralatan listrik, kran air, menutup tempat bahan kimia dengan
rapat (dengan tutupnya semula).
·
Bersihkan tempat atau meja dimana kalian
bekerja.
·
Keluarlah dari laboratorium dengan
tertib.
Pengenalan sifat bahan berdasarkan kode gambar
yang ada pada kemasan bahan kimia
Nama
dan Simbol
|
Kode
|
Keterangan
|
|
T
|
Bahan dan formulasi
yang ditandai dengan notasi bahaya TOXIC dapat menyebabkan kerusakan
kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat
rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion),atau kontak dengan kulit.
|
|
T+
|
Bahan ini dapat menyebabkan kematian atau dakit serius bila masuk ke
dalam tubuh melalui pernapasan, pencernaan atau melalui kulit
|
|
E
|
|
C
|
Bahan ini dapat merusak jaringan hidup,menyebabkan iritasi kulit dan
gatal.
|
|
O
|
Bahan ini dapat menyebabkan kebakaran. Bahan ini menghasilkan panas
jika kontak dengan bahan organik,bahan pereduksi dan roduktor.
|
|
|
Xn
|
Bahan ini menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir dan mengganggu
pernapasan.
|
Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)
|
F
|
Bahan
amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat
membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi
normal.
|
|
-
|
Bahan kimia
memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen,
permukaan metal panas atau loncatan bunga api.
|
Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)
|
-
|
Merupakan bahan
peledak basah, Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil
terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen
dari udara), Padatan yang
mudah sekali
terbakar.
|
|
Xi
|
Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
|
|
N
|
Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.
Tindakan :Hindari kontak atau bercampur dengan
lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh :Tributil timah klorida,
Tetraklorometan, Petroleum bensin.
|
Flammable Liquid (Cairan yang
mudah terbakar)
|
-
|
Hindari kontak dengan benda yang berpotensi mengeluarkan
panas atau api.
Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.
|
|
-
|
Simbol pengaman yang
digunakan untuk transportasi atau penyimpanan gas yang mudah terbakar
|
|
-
|
Simbol pengaman yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar. Contoh : Oksigen,
Nitrogen, Helium.
|
|
-
|
Material yang dapat secara spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber panas atau sumber
api.
Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.
|
Dangerous when wet
(Berbahaya saat basah ) |
-
|
Material yang bereaksi cukup keras dengan air. Tindakan
: Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.
|
Oxidizer
|
-
|
Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak dengan
material lain yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
|
Organic Peroxide
(Peroksida organic)
|
-
|
Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang digunakan dalam
transportasi dan penyimpanan peroksida organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide, Dicetyl
perdicarbonate.
|
Poison
|
-
|
Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan
bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.
|
|
-
|
Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan
material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.
|
|
-
|
Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau
pernapasan.
Tindakan : Jangan dihirup.
|
|
-
|
Bahan yang mengandung organism penyebab penyakit.
Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan virus,
bakteri, tumbuhan atau hewan.
|
|
-
|
Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari
material lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
|
|
-
|
Polutan laut – tidak
membuang dalam sistem saluran pembuangan.
|
|
-
|
Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines.
|
|
-
|
Catch-semua simbol
untuk semua bahaya lainnya (biasanya ditentukan dalam ruang).
|
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menurut pendapat Praktikan
berdasarkan pembahasan dan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa praktikan telah mengetahui nama alat-alat laboratorium, fungsi dan cara
menggunakan alat-alat laboratorium serta praktikan telah mengetahui jenis dan
sifat dari suatu zat kimia. Selain itu Praktikan telah
mengetahui prosedur yang harus dilakukan agar keselamatan dalam kerja
terjaga.
5.2 Saran
Dalam
melakukan praktikum pengenalan alat laboratorium dan keselamatan kerja
diharapkan praktikan mengetahui fungsi dan cara menggunakan alat didalam
Laboratorium karena hal ini sangat penting. Begitu juga dalam hal mengetahui
zat kimia dan tahap keselamatan kerja untuk menghindari kesalahan-kesalahan
dalam melakukan praktikum. Selain itu Praktikan diharapkan senantiasa untuk merawat alat-alat tersebut, agar alat-alat
laboratorium bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting. 2009. Kimia
Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara. hlm 325 dan 331
Koesmadja. 2006.Kimia
Dasar. Jakarta:Erlangga
Safrizal,R.2015.Mengenal Jenis dan Fungsi Peralatan
Gelas pada Laboratorium Kimia
( bagian I) [internet]. Diakses pada
25 Desember 2017. Tersedia pada: http://www.jejaringkimia.web.id/2015/12/mengenal-jenis-dan-fungsi-peralatan.html
Komentar
Posting Komentar