LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LARUTAN
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
Disusun
Oleh :
Dinda
Helma Saputry (46417963)
Najmi
Farhah (47417004)
Shyntiya
Ayu Lestari (47417028)
Warip (47417042)
Dosen
:
Inti
Mulyo Arti, STP., MSc.
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2018
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Larutan memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia. Misalnya, mahluk hidup menyerap mineral, vitamin, dan makanan dalam
bentuk larutan. Larutan merupakan campuran homogen yang dapat berupa
gas,cairan, maupun padatan. Larutan terdiri atas dua komponen penting yaitu zat
terlarut(solute) dan zat pelarut(solvent) dalam proporsi tertentu. Hampir
seluruh proses kimia berlangsung dalam larutan sehingga penting untuk memahami
sifat- sifatnya.
Larutan adalah sesuatu yang penting bagi manusia dan
mahluk hidup pada umumnya. Reaksi-reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua
campuran, bukannya antara dua zat murni. Larutan memainkan peran penting dalam
kehidupan sehari hari. Di alam kebanyakan reaksi berlangsung di dalam larutan
air. Larutan yang mengandung sebagian solute
relatif terhadap pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasinya tinggi
atau pekat, sebaiknya bila mengandung sejumlah kecil solute, maka konsentrasinya rendah atau encer. Pada umumnya
larutan mempunyai beberapa sifat, diantaranya sifat larutan non elektrolit dan
elektrolit. Pada praktikum kali ini mahasiswa akan diperkenalkan cara membuat
suatu larutan dan kemudian mahasiswa di harapkan mampu mengetahui sifat- sifat
larutan tersebut.
1.2 Tujuan praktikum
1.
membuat suatu larutan dari berbagai bahan dengan pelarut air.
2.
menguji efek tyndall pada larutan yang telah dibuat.
3.
mengetahui sifat sifat larutan seperti kejernihan, kestabilan, jumlah fasa dan
bentuk campuran.
BAB
II
DASAR
TEORI
2.1
Definisi Larutan
Campuran
zat-zat yang homogen disebut larutan,
yang memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya.
Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat
terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, seadangkan pelarut adalah
komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak (Achmad, 1996).
Jika dua
zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah ada tiga kemungkinan, yaitu
bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi akan menghasilkan zat
baru yang sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat dapat bercampur bila
ada interaksi antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat
zatnya padat (Syukri, 1999).
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi
dicampur, campuran yang terjadi ada 3 kemungkinan, yaitu campuran kasar,
dispersi koloid, dan larutan sejati. Dua jenis campuran yang pertama bersifat
heterogen dan dapat dipisahkan seacara mekanis. Sedang larutan yang bersifat
homogen dan tidak dapat dipisahkan secara mekanis. Atas dasar ini campuran
larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua zat atau lebih.
Keadaan Fisika larutan dapat berupa gas, cair, atau padat dengan
perbandingan yang berubah-ubah pada jarak yang luas (Sukardjo, 1997).
Ada dua
komponen yang penting dalam suatu larutan yaitu pelarut dan zat yang dilarutkan
dalam pelarut tersebut. Zat yang dilarutkan itu disebut zat terlarut (solute). Larutan yang menggunakan air
sebagai pelarut dinamakai larutan dalam air. Larutan yang mengandung zat
terlarut dalam jumlah yang banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat
terlarut sedikit, larutan dinamakan cairan dengan cairan, padatan atau gas
sebagai zat yang terlarut. Larutan dapat berupa padat dan gas, karena
molekul-molekul gas berpisah jauh, molekul-molekul dalam .
2.2 sifat-sifat larutan
1.
Tidak
ada bidang batas antara komponen penyususnnya.
2.
Antar
partikel solvent dan solut tidak bisa dibedakan.
3.
Komponen
yang paling dianggap sebagai pelarut. Jika larutan berbentuk cair, maka air yang dianggap sebagai pelarut.
4.
Komposisi
diseluruh bagian adalah sama.
2.3 jenis Larutan
1.
Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Wujud Pelarutnya
Berdasarkan
wujud pelarutnya, larutan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu larutan cair,
larutan padat, dan larutan gas.
A. larutan cair, adalah
larutan yang wujud pelarut (solvent) berupa zat cair. Contoh larutan
cair antara lain larutan gula, larutan garam, dan sebagainya.
B. Larutan padat, adalah
larutan yang wujud pelarutnya berupa zat padat. Contoh larutan padat adalah
emas 22 karat yang merupakan campuran homogen antara emas dan perak atau logam
lain.
C. Larutan gas, adalah
larutan yang wujud pelarutnya berupa zat gas. Contoh larutan gas yang kita hirup sehari-hari untuk bernafas.
2. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Zat Terlarutnya
Berdasarkan
banyak sedikitnya zat terlarut (solute), larutan dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu larutan pekat dan larutan encer.
A. Larutan pekat, adalah
larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibandingkan
dengan solvent.
B. Larutan encer, adalah
larutan yang mengandung relatif lebih sedikit solute dibandingkan
dengan solvent
3.
Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Tingkat Kejenuhan
Jenis
larutan berdasarkan tingkat kejenuhannya digolongkan menjadi tiga macam, yaitu
larutan tak jenih, larutan jenuh dan larutan sangat jenuh.
A. Larutan tak jenuh
Yaitu
larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi
ion < Ksp berarti larutan belum jenuh (masih dapat larut).
B. Larutan jenuh
Yaitu
suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangn dengan solute padatnya. Atau dengan
kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan
pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila
hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
C. Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh)
Yaitu
suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada
yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak
dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat
jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan
lewat jenuh (mengendap).
4. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar
Listriknya
A. Larutan elektrolit
adalah jenis larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh larutan
elektrolit adalah larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, larutan H2SO4,
air laut, air kapur dan larutan H2S.
B. Larutan nonelektrolit
adalah jenis larutan yang tidak dapat menghantarka arus listrik. Contoh larutan
nonelektrolit adalah larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
a.
Beaker
glass
b.
Spatula
kaca
c.
Spatula
besi
d.
Senter
e.
Gunting
f.
Alat
tulis
g.
stopwatch
3.1.2 bahan
a.
Garam meja
b.
Gula
c.
Air
3.2 Prosedur Kerja
1 . Menyiapkan alat dan bahan.
2 . Mencampurkan air dengan bahan yang
akan diamati.
3 . Mengaduk campuran tersebut
menggunakan spatula besi sampai benar-benar rata.
4 . Menganalisis waktu pemisahan
menggunakan stopwacht sampai campuran tersebut stabil.
5 . Mengamati efek tyndall pada tiap
campuran larutan menggunakan senter.
6 . Mengamati sifat-sifat larutan.
3.3
Diagram Alir
1. Campuran Gula
2. Campuran Garam
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.1
4.1 Hasil
gambar 1. larutan garam gambar 2. larutan gula
No
|
Bahan
|
Waktu pisah
|
Kejernihan
|
Homogenitas
|
Fasa
|
Bias Cahanya
|
1
|
Gula
|
10 menit
|
Jernih
|
Homogen
|
1
|
Tembus
|
2
|
Garam
|
1o menit
|
Jernih
|
Homogen
|
1
|
Tembus
|
4. 2 Pembahasan
Larutan garam dalam air (misalnya natrium
kloida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Larutan gula dalam air merupakan larutan
non elektrolit, yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Garam
dan gula yang dimasukan kedalam segelas air merupakan zat padat, sedangkan air
di dalam beaker glass adalah zat cair. Gula dan garam yang dimasukan kedalam
beaker glass kemudian diaduk- aduk selama 10 menit sehingga akhirnya tercampur
secara rata dan membentuk larutan. Gula dan garam bercampur secara homogen di dalam
beaker glass. Dalam larutan tersebut air adalah zat yang bersifat melarutkan,
sehingga disebut zat pelarut. Sedangkan gula dan garam adalah zat yang
dilarutkan sehingga disebut zat terlarut.
Larutan
garam dan larutan gula termasuk kedalam
campuran homogen yaitu campuran dua
senyawa atau lebih yang membentuk satu
fasa (satu wujud). Arti homogen menunjukan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada
bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara merata di seluruh campuran. Larutan garam termasuk campuran
homogen, hal tersebut dapat terlihat
dengan tercampurnya garam dan air menjadi satu tanpa ada perbedaan warna
pada larutan tersebut. Larutan garam memiliki sifat yang stabil hal tersebut
dapat terlihat dengan tidak terdapatnya endapan dalam larutan. Sifat lain
larutan garam antara lain adalah jernih.
Efek tyndall
adalah cara suatu sistem koloid
pada suatu zat cair dengan menjatuhkan seberkas cahaya kedalam larutan
tersebut. Karena efek tyndall ini bersifat membuyarkan cahaya jika larutan yang
disorot adalah sistem koloid. Dari data tabel pengamatan di atas yang telah
dilakukan dapat di simpulkan apakah larutan itu koloid atau bukan. Dapat
diketahui bahwa pada larutan garam dan gula , berkas sinar yang berasal dari
senter tidak terlihat dan sinar tersebut
hanya berjalan lurus menembus larutan tanpa penghamburan saat melewati zat
tersebut. Oleh karena itu larutan gula dan garam merupakan larutan sejati.
Larutan sejati adalah campuran antara fase terdispersi yang berwujud zat padat
atau cair dengan medium pendispersi yang berupa zat cair. Dalam larutan sejati,
fase terdispersi larut sempurna kedalam medium pendispersi, sehingga terbentuk
campuran homogen, dimana fase terdispersi dengan medium pendispersinya tidak
dapat di bedakan.
BAB
V
PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum pembuatan larutan kami memperoleh
kesimpulan bahwa larutan garam dan gula termasuk kedalam larutan sejati.
Larutan garam dalam air merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Larutan gula dalam air merupakan larutan
nonelektrolit, yaitu larutan yang dapat tidak menghantarkan arus listrik. Larutan
garam dan larutan gula termasuk kedalam
campuran homogen yaitu campuran dua
senyawa atau lebih yang membentuk satu
fasa (satu wujud). Arti homogen menunjukan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada
bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara merata di seluruh campuran. Larutan garam dan larutan gula
termasuk campuran homogen, hal tersebut dapat terlihat dengan tercampurnya garam dan air, gula dan
air, menjadi satu tanpa ada perbedaan warna pada larutan tersebut. Larutan
garam dan larutan gula memiliki sifat yang stabil hal tersebut dapat terlihat
dengan tidak terdapatnya endapan dalam larutan. Sifat lain larutan garam dan
larutan gula antara lain adalah jernih. Hal tersebut dikarenakan pada saat larutan
tersebut dikenai cahaya dari senter, cahaya dari senter tidak dihamburkan akan
tetapi langsung menembus larutan tersebut.
5.2 Saran
Dalam
melakukan praktikum mahasiswa diharapkan membaca atau memahami terlebih dahulu
panduan dalam melakukan pratikum tersebut agar praktikum dapat berjalan dengan
baik dan benar. Selain itu memperhatikan dengan seksama saat dosen pembimbing
menjelaskan skema praktikum juga mejadi keberhasilan dalam melakukan praktikum
yang akan dilaksanakan.
Daftar
Pustaka
Puspita
,F . laporan pembuatan larutan[internet].diakses tanggal 13 januari 2018.
Tersedia
pada:http://www.academia.edu/10130388/Laporan_Pembuatan_Larutan_Kimdas2.
Sayakub,
Y. 2018. Larutan:pengertian,sifat, jenis, komponen, daya hantar listrik dan
contohnya secara lengkap [internet].diakses tanggal 13 januari 2018.tersedia
pada:logmipa-kimia.blogspot.co.id/2018/01/pengertian-sifat-jenis-komponen-daya-hantar-listrik-dan-contoh-larutan.html.
Panduprodjo,
P. Konstruksi konsep air dan sifat-sifatnya(2)[internet].diakses tanggal 13
januari 2018. Tersedia pada: www.kompasiana.com/mintadi/kontruksi-konsep-air-dan-sifat-sifatnya-2.
lampiran
Komentar
Posting Komentar